Sunday, November 15, 2009

Sudrun

Angin panas otak panas
Orang waras jadi ganas
Hawa gerah hidup susah
Ngomongnya ngaco di anggap gila
Rumah kontrakkan belum terbayar
Uang habis utang numpuk
Pemasukkan belum jelas
Pengeluaran sudah jelas

Ooh..apakah ini
Siapa yang tahu
Tak ada yang tahu

Seringkali kita terpaksa berfikir
Melihat orang yang menjadi gila
Sebab tak sanggup lagi menanggung
Beban hidup yang semakin berat

Nasib baik belum datang
Angin surga sering datang
Kepala pusing kepanasan
Mau menangis tidak bisa

Aku Bosan

Papiku belum pulang
Mamiku belum pulang
Kakakku belum pulang
Katanya cari uang

Hanya ada pembantu
Mengurusi hidupku
Hanya ada televisi
Menemani hariku

Aku bosan..aku bosan . . . aku bosan..
Bosan..bosan..bosan..bosan..
Aku bosan..aku bosan..aku bosan..
Bosan..bosan..bosan..bosan..

Ketika papi pulang
Mukanya sangat tegang
Ketika mami pulang
Menyapa hallo sayang
Ketika kakak pulang
Jalanya sudah goyang
Katanya cari uang..
Katanya cari uang..

Aku bosan..aku bosan..aku bosan..
Bosan..bosan..bosan..bosan..
Aku bosan..aku bosan..aku bosan..
Bosan..bosan..bosan..bosan..

Hua ha ha

Hua ha ha ha ha
Hua ha ha ha ha
Hua ha ha ha ha ha
Hua ha ha ha
Hua ha ha ha ha
Hua ha ha ha ha
Hua ha ha ha ha ha
Bukalah mulut kamu
Lantangkan saja suaramu
Bebaskan jiwa kamu
Tidak apa-apa dianggap gila
Dari pada tak bisa tertawa
Tertawa itu sehat
Menipu itu jahat
Hua ha ha ha ha
Hua ha ha ha ha
Hua ha ha ha ha ha
Hua ha ha ha

Hura Hura Huru Hara

Apa jadinya jika mulut dilarang bicara
Apa jadinya jika mata dilarang melihat
Apa jadinya jika telinga dilarang mendengar
Jadilah robot tanpa nyawa
Yang hanya mengabdi pada perintah

Apa jadinya jika saran berubah menjadi ancaman
Apa jadinya jika lintah darat makin menghisap rakyat
Apa jadinya jika keserakahan makin semena-mena
Jadilah kepincangan keadilan
Yang hanya melahirkan dendam

Hura-hura huru-hara
Lingkaran setan semakin seram bentuknya
Hura-hura huru-hara
Gelombang mara bahaya makin terasa

Apa jadinya jika petani tak lagi punya sawah
Apa jadinya jika cukong-cukong menguasai tanah
Apa jadinya jika hukum sekedar bendera-bendera pajangan
Jadilah penghisapan sesama manusia
Yang hanya melahirkan drakula-drakula

Kwek Kwek Kwek

Kawan..apa kabarmu
Kawan..kemana kamu
Kawan..apa kabarmu
Kawan..dimana kamu
Bingung-bingung dia bingung kawanku bingung
Pusing-pusing dia pusing kawanku pusing
Minggat-minggat dia minggat kawanku minggat
Ya..ya..ya..ya..

Pacar apa kabarmu
Pacar kenapa kamu
Pacar apa kabarmu
Pacar apa maumu
Senyum-senyum tersenyum pacarku tersenyum
Manja-manja sangat manja pacarku manja
Kwek-kwek-kwek-kwek cerewet pacarku cerewet
Ya..ya..ya..ya..

Tuan apa kabarmu
Tuan siapa kamu
Tuan apa kabarmu
Tuan mana janjimu
Ta-ta-ta-ta perintah sedang merintah
Cat-cat-cat-cat memecat senang memecat
Si-si-si-si korupsi senang korupsi
Ya..ya..ya..ya..

Karena Kau Bunda Kami

Kami berdiri disini
Mencoba menjaga hidupmu
Bukan hanya sekedar mencintai
Bukan sekedar melindungi
Karena kau bunda kami

Kami minum air susumu
Dihidupi tanahmu
Dimandikan oleh airmu kami berdo'a
Karena kau bunda kami
Hem..hem..
Hem..hem..

Lihatlah fajar pagi telah menyingsing
Dengarkan do'a kami
Karena kau bunda kami

Biar keadilan sulit terpenuhi
Biar kedamaian sulit terpenuhi
Kami berdiri menjaga dirimu
Karena kau bunda kami

Dalbo

Sejak dilahirkan aku tak tahu
Siapa orang tuaku
Aku berpindah dari satu kasih sayang
Kesatu kasih sayang yang lain
Aku hisap air susu
Dari tetek banyak ibu

(*)
Merpati terbang melintasi
Membawaku pergi ke masa lalu
Ohhoo . .
Ohhoo . .
Ohhoo . .

Aku tak pernah bertanya
Tentang siapa orang tuaku
Walau aku memang merasakan
Ada sesuatu yang hilang
Sesuatu yang hilang

back to (*)

Aku bukan anak haram
Aku DALBO anak alam
Aku DALBO anak wayang

Ini si Trendy

Ini si trendy menari memuja diri
Ini si trendy bergaya pasang aksi
Hidupnya penuh basa-basi
Ingin di anggap paling sexy
Tiap hari maunya dipuji
Ya-ya-ya . . ya-ya-ya . .

Hidup diperbudak gengsi
Ini si trendy menari gaya babi ngepet
Ini si trendy menyanyi karaoke
Suaranya mirip bebek
Ya-ya-ya . . ya-ya-ya . .

Matanya merem melek
Ya-ya-ya . . ya-ya-ya . .
Yang penting bisa di potret
Ngetren . . trendy . . trendy . . trendy . .
Enggan ikut-ikut gengsi
Kuno . . kuno . . kuno . . kuno . .
Enggan ikut-ikut gengsi
Kuno . . kuno . . kuno . . kuno . .

Ini si trendy masih nari dan menyanyi
Ini si trendy genitnya semakin jadi
Orang-orang dianggap tuli
Modernisasi salah kaprah
Lantas menjadi latah
Ngetrend..trendy..trendy..trendy..